Renungan Harian: Selasa, 25 Juli 2023 - Who Are You?

Renungan Harian: Selasa, 25 Juli 2023 - Who Are You?
Selasa, 25 Juli 2023

Who Are You?

Bacaan Alkitab: Kejadian 1: 26-27

Kata pertama yang kita ucapkan ketika kita memperkenalkan diri kita adalah “Saya . . .” Kemudian kita melanjutkan dengan nama, umur, pekerjaan, atau hal-hal apapun yang mengkomunikasikan siapa diri kita kepada orang lain. Dalam beberapa situasi, kita juga menggunakan perkataan “saya . . .” untuk melabeli diri kita sendiri. Kita mungkin pernah berkata sesuatu seperti “Saya adalah orang yang gagal,” “Saya tidak pantas untuk dikasihi,” atau “Saya ini orang yang tidak dianggap.” Kita mungkin tidak mengatakannya secara langsung, tapi pernyataan “saya” ini digunakan untuk mendeskripsikan siapa diri kita. Permasalahannya, kita seringkali salah dalam mengenali siapa diri kita yang sebenarnya.

Alkitab memberitahukan bahwa kita adalah milik Allah karena kita diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya (Kej. 1: 27). Kata “gambar” biasanya digunakan untuk patung, model, ataupun replika. Sedangkan kata “rupa” memiliki akar kata yang berarti mirip dan menyerupai asli. Dalam kitab Kejadian, kedua terminologi ini digunakan untuk mendeskripsikan manusia yang merefleksikan Pencipta. Gambar dan rupa Allah artinya manusia memiliki kapasitas mental dan spiritual yang menjadikan mereka dapat berelasi dengan Allah dan melayani Dia. Ketika kita menggunakan pernyataan “saya . . . “ untuk mendeskripsikan siapa diri kita, apa yang kita katakan sebenarnya mencerminkan siapa Allah.

Kita dapat membuat pernyataan seperti: “Saya berharga,” “Saya kuat,” “Saya penyabar” meskipun kita tidak merasa demikian karena kata-kata tersebut mencerminkan Allah dalam diri kita. Namun ketika kita mengatakan sesuatu seperti: “Saya tidak mungkin diampuni,” “Saya jelek,” “Saya tidak akan pernah bisa berhasil” maka kita tahu bahwa perkataan tersebut tidak benar karena hal itu tidak mencerminkan karakteristik Allah yang hidup di dalam kita.

Hal apa yang kita katakan kepada diri kita sendiri belakangan ini? Apakah perkataan yang kita katakan kepada diri sendiri sudah baik dan tepat? Berlatihlah untuk berhenti berpikir negatif tentang diri sendiri dan meggantikan pemikiran tersebut dengan apa yang baik dan benar sesuai dengan firman. Ketika kita melakukannya, maka kita akan menumbuhkan rasa percaya diri yang berakar dari pribadi Allah.


Seringkali orang yang paling membutuhkan perkataan baik dari kita
adalah diri kita sendiri

0 Komentar