Renungan Harian: Kamis, 20 Juli 2023 - Anak Bawang

Renungan Harian: Kamis, 20 Juli 2023 - Anak Bawang

Kamis, 20 Juli 2023

Anak Bawang

Bacaan Alkitab: 1 Timotius 4: 12, 16

Kita mungkin pernah mendengar istilah “anak bawang.” Istilah ini diberikan kepada seseorang yang keberadaanya kurang diperhitungkan dalam permainan. Ketika seorang anak dirasa terlalu muda, terlalu lambat, atau terlalu lemah, maka dia layak mendapatkan gelar “anak bawang” ini dalam bermain. Si anak akan dihitung sebagai absen dan kehadirannya tidak memberikan dampak apapun di dalam permainan. Singkatnya, ia tidak dianggap dalam permainan tersebut.

Gelar “anak bawang” nampaknya secara tak kasat mata juga diberikan di dalam kehidupan. Ada orang-orang yang tidak dianggap dan suaranya tidak didengar hanya karena mereka dilihat masih terlalu muda, terlalu lemah, atau kurang berpengalaman. Hal ini terkhusus dialami oleh Timotius di dalam pelayanannya di gereja Efesus. Ia sungkan untuk menegur dan mengajar kebenaran firman kepada orang-orang yang lebih tua di gereja karena budaya pada masa itu sangat meninggikan tetua. Dia menganggap dirinya adalah “anak bawang” di dalam gereja. Paulus menegur dan memperingatkan Timotius akan statusnya sebagai seorang pelayan Tuhan yang harusnya mengajar jemaat.

Paulus berjanji bahwa jemaat Efesus tidak akan meremehkan pengajaran Timotius jika pengajarannya itu didukung dengan kerohanian yang baik. Ketika Timotius menunjukkan moral yang benar, kehidupan rohani yang bersih, dan kasih yang tulus kepada jemaat maka ia perlu percaya diri dalam mengajar ataupun menegur jemaat. Kehidupan kerohaniannya menjadi dukungan yang kuat bagi pengajarannya kepada orang lain.

Rasa minder atau sungkan terkadang menghinggapi kita ketika kita harus berhadapan dengan figur yang lebih tua, lebih berpengalaman, atau lebih berotoritas. Hendaknya kita tidak merasa menjadi “anak bawang” ketika diperhadapkan pada situasi tersebut. Tegurlah dan ajarlah orang yang membutuhkan ajaran karena itulah tugas kita sebagai pendidik Kristen. Tentunya kita melakukan semuanya itu dengan penuh kasih dan didukung dengan kehidupan yang baik di dalam Tuhan.


Pengajaran yang baik dibangun dari kasih yang tulus
dan kehidupan yang erat dengan Tuhan

0 Komentar