Xiong Jianguo
Bacaan Alkitab: Roma 5:1-9
Xiong Jianguo, (50 th) yang tinggal bersama istrinya di sebuah ruangan kecil. Ia seorang tunawisma yang tulus hati. Suatu hari pria itu menemukan seorang bayi perempuan ketika sedang mencari botol plastik di tong sampah. Bayi yang masih merah itu ditemukannya dalam kondisi terbungkus selimut di sebuah kotak. Didalamnya terdapat sebuah kertas bertuliskan: lahir 15 Oktober 2007. Kemungkinan besar, anak itu lahir dari keluarga yang tidak menginginkan anak perempuan. Merasa tidak tega melihat bayi itu, ia memutuskan untuk merawat dan membesarkannya sebagai anak sendiri dan memberi nama Yanyan.
“Tidak peduli seberapa sulit hidup, aku berniat untuk membesarkan dia sampai cukup dewasa untuk berdiri di atas dua kakinya sendiri," tekad Xiong. Kehidupan yang miskin membuat Yanyan tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah. Xiong, yang hanya lulusan kelas tiga SD bertekat untuk tetap melakukan yang terbaik dengan mengajari Yanyan membaca, menulis, dan berhitung semampunya. Sekarang Yanyan sudah bisa membaca puisi dan kisah-kisah dongeng dengan lancar. Bahkan ia sering menghibur teman-temannya yang juga tinggal di bawah jembatan dengan membacakan dongeng atau puisi yang dikuasainya. Hidup di dalam kekurangan, tidak menyurutkan ketulusan hati Xiong untuk mengasihi Yanyan.
Lebih dari yang dapat Xiong lakukan, Allah telah menunjukkan kasih yang besar kepada kita melalui kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib. Dia bukan hanya memberikan sebagian, tetapi seluruhnya, totalitas, bahkan nyawanya diberikan untuk menebus kita dari dosa. Maukah kita melakukan hal serupa untuk sesama?
Muliakan Tuhan dengan melakukan yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan
0 Komentar