Jumat, 2 Juni 2023
Satu Hati
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 2:41-47
Permainan bakiak merupakan salah satu permainan tradisional yang dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Permainan ini dimainkan saat lomba 17 Agustus yang biasa diadakan di lingkungan sekitar rumah. Adapun manfaat dari permainan ini, selain melatih koordinasi anggota tubuh, juga melatih kerjasama, kesehatian dan menanamkan kekompakan. Ketika bermain, setiap anggota dalam suatu kelompok harus berusaha menyamakan dan menyeimbangkan gerakan kaki sehingga bakiak dapat digerakkan dan pada akhirnya kelompok dapat mencapai garis akhir.
Jika dalam permainan saja dibutuhkan kesehatian, apalagi dalam konteks relasi dalam sebuah komunitas. Sesungguhnya kesehatian merupakan hal yang indah karena ketika ada kesehatian, maka akan ada kebersamaan, kehangatan, dan sukacita. Sebaliknya, jika tidak ada kesehatian, maka semangat untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama juga akan sulit.
Bertekun dalam persekutuan dan sehati merupakan cara hidup jemaat mula-mula yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 ini. Mereka saling berbagi makanan, belajar firman Tuhan, dan saling bersekutu. Mereka giat bertemu, baik di Bait Allah maupun di rumah-rumah secara bergantian. Iman dan sukacita mereka tidak hanya tertuju dalam relasi dengan Tuhan, tetapi juga berdampak kepada relasi dengan sesama.
Kesehatian sangat dibutuhkan dalam persekutuan. Kita perlu sehati lebih dahulu agar bisa membangun persekutuan yang sejati. Dasar dari kesehatian yang paling kokoh adalah kasih dan iman kepada Kristus. Iman kepada Tuhan Yesus telah memungkinkan kita bertemu dan bersatu dari semua latar belakang suku, pendidikan, budaya, bangsa, dan lain-lain.
Dalam komunitas yang kita miliki saat ini, apakah kesatuan hati menjadi hal penting yang kita upayakan bersama? Tanpa adanya kesehatian, maka sebuah persekutuan juga tidak akan mengalami kedamaian dan sukacita.
Iman kepada Yesus Kristus menyingkirkan segala sekat karena perbedaan
0 Komentar