Senin, 13 Maret 2023
Melangkah Lebih Dahulu
Bacaan Alkitab : 2 Korintus 5:17-21
Tham Dashu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Maka ia mulai pergi ke gereja—gereja yang sama dengan tempat putrinya beribadah. Namun, mereka tidak pernah pergi bersama. Di masa lalu, Tham pernah membuat putrinya tersinggung sehingga hubungan mereka pun renggang. Jadi biasanya Tham menyelinap masuk ke ruang kebaktian saat pujian sudah dinaikkan dan bergegas pergi setelah kebaktian selesai. Ada dari jemaat gereja yang coba menginjilinya, tetapi Tham dengan santun selalu menolak undangan mereka untuk beriman kepada Yesus. Meski demikian, ia tetap rajin datang ke gereja.
Suatu hari, Tham sakit keras. Putrinya memberanikan diri untuk menulis surat untuknya. Dalam suratnya, ia menceritakan bagaimana Kristus telah mengubah hidupnya dan ia ingin berdamai dengan ayahnya. Malam itu, Tham akhirnya mau percaya kepada Yesus dan hubungan dengan putrinya dipulihkan. Beberapa hari kemudian, Tham berpulang ke rumah Bapa dalam perdamaian dengan Allah dan dengan orang-orang yang dikasihinya.
Kebenaran dari kasih dan pengampunan Allah telah nyata melalui kematian Kristus diatas kayu salib. Kasih yang mempendamaikan kita dengan Allah, kasih yang memampukan setiap orang percaya untuk membagikannya kepada sesama, bahkan kepada orang-orang yang melukai hati kita. Kesediaan kita untuk mengampuni dapat menolong orang lain untuk menyadari bahwa Allah rindu mendamaikan kita dengan diri-Nya (ay.19). Sudahkah kita berdamai dengan seseorang yang telah menyakiti kita? Bersandarlah pada kekuatan Allah dan tunjukkan kasih-Nya yang besar kepada sesamamu hari ini.
Kesediaan Kita Untuk Berdamai Dengan Orang Lain Menjadi Cerminan Isi Hati Allah Kepada Mereka.
0 Komentar