Renungan Harian: Selasa, 28 Maret 2023 - Kebebasan Yang Terpenjarakan

Renungan Harian: Selasa, 28 Maret 2023 - Kebebasan Yang Terpenjarakan

Selasa, 28 Maret 2023

Kebebasan Yang Terpenjarakan

Bacaan Alkitab: Lukas 15:25-32

Kebahagiaan itu tersedia bagi siapa saja yang merasa bahagia. Perasaan bahagia itu terungkap secara alami. Sama alaminya rasa sakit, gembira, sedih, dan sebagainya. Seringkali manusia berpikir, bila mendapatkan hadiah yang mahal atau uang yang banyak, pantas untuk merasa bahagia. Sikap demikian telah menyabotase upaya sendiri untuk merasa bahagia.

Seperti demikianlah situasi yang sedang dirasakan oleh anak sulung dalam kisah anak yang hilang. Menyaksikan kemeriahan pesta untuk adik yang telah menghabiskan seluruh harta, bahkan pulang dengan tangan kosong, dirasakan tidak adil oleh anak sulung. Anak sulung kehilangan kebahagiaan, Karena ia merasa selama bertahun-tahun tinggal bersama bapa, belum pernah diadakan pesta untuknya. Kebahagiaan hati bapa dan seisi rumah menyambut kepulangan si bungsu, tidak sejajar dengan kebahagian anak sulung.

Setiap hari ia bertemu, dan bekerja bahkan bergaul dengan dengan bapanya, namun ia tidak dapat merasakan kebesaran dan keagungan kasih bapa itu. Hal ini membuktikan bahwa tinggal bersama di rumah apa, tidak berarti mengenal kasih dan hati bapa. “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu yang telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali.” (ay.31-32).

Kiranya kita tidak menjadi seperti anak sulung, yang telah diberi kebebasan, namun masih merasa terikat dan kehilangan kemerdekaannya. Tuhan Yesus telah membebaskan kita dari dosa dan hidup untuk melakukan kebenaran. Kiranya kita dimampukan untuk selalu menyatakan kasih dan kebenaran kepada sesama.


Pandanglah kebahagian sejati itu lahir dari hati penuh ucapan syukur.

0 Komentar