Rabu, 29 Maret 2023
Jadilah Padaku Menurut Perkataanmu
Bacaan Alkitab: Lukas 1: 30-38
Keberanian seorang pria dikenal dari kekuatan ototnya dan juga dari keberaniannya dalam mengambil tanggung jawab. Bagaimana dengan keberanian seorang wanita? Kisah yang ditulis oleh dokter Lukas adalah tentang seorang wanita yang hidup di dalam tradisi kuno yang dipenuhi dengan berbagai aturan dan budaya yang ketat.
Berita yang disampaikan oleh Malaikat Gabriel bahwa Maria akan mengandung oleh Roh Kudus dan ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Yesus. Sebagai wanita yang hidup dan dibesarkan dari keluarga sederhana, tentulah pesan itu sangat sulit untuk dipahami. Secara tradisi, ia harus berhadapan dengan para pemimpin Yahudi dan orang-orang Farisi yang sangat menjunjung aturan-aturan agama yang berlaku. Namun dengan berani Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Sikap tunduk maria tersebut menunjukkan kesungguhan dan ketaatannya kepada kehendak dan perintah Allah. Didalamnya juga terdapat rasa takut juga keberanian untuk menanggung berbagai resiko yang sangat mungkin akan terjadi. Antara lain: Secara tradisi Yahudi, kemungkinan Maria akan dirajam batu, sebagai hukuman akibat hamil sebelum menikah. Secara moral, ia akan dihina dan direndahkan oleh masyarakat bahkan dikucilkan. Jika hal ini terjadi, hidup Maria setara dengan para pendosa dan pemungut cukai yang dibenci oleh masyarakat dan sebagainya. “Jadilah padaku menurut perkataan itu..” menunjukkan kepasrahan dan ketaatannya kepada kehendak Allah. Inilah yang membuat Allah dengan leluasa berkarya di dalam hidup Maria.
Menaruh Percaya kepada Allah harus disertai dengan ketaatan dan kepasrahan untuk mengikuti kehendak Allah atas hidup kita.
0 Komentar