Jumat, 10 Maret 2023
Tetap Setia
Bacaan Alkitab: 1 Petrus 3:13-18
Dalam buku karya Francine Rivers yang berjudul A Voice in the Wind, mengisahkan tentang seorang remaja putri Yahudi pada abad pertama yang hidup ketakutan, bernama Hadassah. Setelah menjadi seorang budak di rumah seorang Romawi. Ia mengalami ketakutan akibat penganiayaan karena mempertahankan imannya kepada Kristus. Ia tahu bahwa orang Kristen dibenci, bahkan banyak yang dihukum mati atau menjadi mangsa singa di gelanggang gladiator. Akankah ia tetap berani untuk teguh mempertahankan kebenaran ketika imannya diuji?
Akhirnya, ketakutannya yang terbesar pun menjadi kenyataan. Majikan dan para pejabat Romawi yang membenci kekristenan datang menantang Hadassah. Ia diberi dua pilihan: menyangkali imannya kepada Kristus atau dijadikan mangsa singa di gelanggang. Dengan lantang ia tetap menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhannya. Ketakutannya hilang, ia justru menjadi berani bahkan untuk menghadapi kematian sekalipun.
Alkitab mengingatkan bahwa “Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga kerena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebabn tiu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar.” (ay. 14). Adakalanya kita akan menderita karena melakukan kebenaran—baik karena memberitakan Injil atau karena menjalani hidup saleh yang bertentangan dengan nilai-nilai dunia. Kita diingatkan untuk tidak menjadi gentar, tetapi menguduskan “Kristus di dalam hati kita sebagai Tuhan” (ay.15). Jika pergumulan utama Hadassah yang berketetapan hati untuk tetap memilih Yesus, dan ia pun memperoleh keberanian untuk setia sampai akhir. Beranikah kita memutuskan untuk menguduskan dan menghormati Kristus dalam keseharian hidup kita? Kiranya Allah menolong kita mempunyai keberanian dan mengatasi ketakutan pada saat iman kita diuji.
“Bapa, berikanlah kepadaku keberanian untuk teguh beriman
pada saat-saat yang sulit”
0 Komentar