Kamis, 24 November 2022
Orkestra Kumuh
Bacaan Alkitab: Yesaya 35:1-10
Cateura adalah perkampungan kumuh kecil di Paraguay, Amerika Selatan. Penduduknya yang miskin bertahan hidup dengan mendaur ulang barang-barang bekas dari tempat pembuangan sampah mereka. Namun, dari kondisi yang tidak menjanjikan ini lahir sesuatu yang indah—suatu orkestra.
Karena harga sebuah biola lebih mahal dari harga satu rumah di Cateura, orkestra itu berpikir kreatif dengan membuat alat-alat musik dari barang-barang bekas. Biola dibuat dari kaleng bekas minyak dengan garpu yang dibengkokkan sebagai gagangnya. Saksofon dibuat dari pipa bekas saluran pembuangan dengan tutup botol sebagai tutsnya. Selo dibuat dari drum bekas dengan papan gilasan sebagai pasak. Indah sekali mendengar simfoni Mozart dimainkan dengan sekumpulan instrumen unik ini. Tur yang membawa orkestra itu ke banyak negara juga telah membuka mata para anggotanya yang masih muda.
Biola dari tempat pembuangan sampah. Musik dari perkampungan kumuh. Semua itu juga melambangkan karya Allah bagi manusia. Ketika Nabi Yesaya menerima penglihatan tentang dunia baru ciptaan Allah, muncullah gambaran yang mirip tentang keindahan yang lahir dari kondisi yang serba berkekurangan, yaitu padang belantara yang bersorak-sorak dan berbunga (Yes. 35:1-2), mata air yang memancar di padang gurun (ay.6-7), alat tempur yang tidak terpakai menjadi alat pertanian (2:4), dan mereka yang berkekurangan akan dipulihkan sehingga mereka pun bersorak-sorai (35:5-6,10).
“Dunia mengirimkan sampah kepada kami,” kata konduktor orkestra itu, “tetapi kami membalasnya dalam bentuk musik.” Apa yang mereka lakukan seolah memberikan gambaran sekilas kepada kita tentang masa depan, yaitu hari ketika Allah akan menghapus segala air mata dan melenyapkan segala kemiskinan.
Dia dapat menghasilkan “musik” yang merdu dari kepedihan Anda
0 Komentar