Senin, 5 September 2022
Perubahan Hidup
Bacaan Alkitab: Efesus 4:20-24
Stephen tumbuh besar di kawasan timur kota London yang keras dan sudah terlibat dalam tindak kejahatan di usia 10 tahun. Ia berkata, “Semua orang di sini menjual narkoba, merampok, dan menipu. Lama-lama, kita akan terpengaruh dan melakukan hal yang sama. Itulah jalan hidup semua orang.” Namun, saat berusia 20 tahun, ia memimpikan sesuatu yang mengubah hidupnya: “Saya mendengar Tuhan berkata, Stephen, kamu akan masuk penjara karena membunuh.” Mimpi yang sangat jelas itu menjadi peringatan baginya, maka ia pun berpaling kepada Allah dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya—dan Roh Kudus berkarya mengubah hidupnya.
Stephen lalu mendirikan lembaga yang mengajarkan kepada anak-anak yang tinggal di daerah kumuh nilai-nilai seperti disiplin, moralitas, dan sikap saling menghormati lewat olah raga. Ia berdoa bersama dan melatih anak-anak itu. Baginya, Allah adalah alasan utama dari keberhasilan yang disaksikannya. “Saya mencoba membangun kembali impian yang salah arah,” katanya.
Seperti Stephen, mencari kehendak Allah dan meninggalkan masa lalu berarti mengikuti seruan Paulus kepada jemaat di Efesus untuk mengenakan gaya hidup yang baru. Walaupun kehidupan kita yang lama telah dirusakkan oleh “nafsunya yang menyesatkan,” setiap hari kita bisa berusaha “mengenakan manusia baru” yang diciptakan untuk menyerupai Allah (Ef. 4:22,24). Sebagai orang percaya, kita menjalani proses itu terus-menerus sambil memohon kepada Allah melalui Roh Kudus untuk menjadikan kita semakin serupa dengan-Nya.
Stephen berkata, “Iman adalah dasar penting yang mengubah hidup saya.” Apakah hal itu juga terjadi pada kita sebagai para pendidik Kristen?
Tuhan Yesus, Engkau hidup dan terus berkarya di dunia serta dalam hidupku
Tolonglah aku agar hari demi hari semakin menyerupai Engkau
sementara aku meninggalkan kehidupanku yang dahulu
0 Komentar