Jumat, 3 Maret 2023
Selalu Ada Jalan Kembali
Bacaan Alkitab: Lukas 15:15-24
Seekor belalang berhasil keluar dari kotak yang selama ini telah mengurungnya. Dengan segera ia melompat ke sana kemari untuk mengelabui tuan yang ingin menangkapnya. Dia melompat-lompat gembira menikmati kebebasannya. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh kehadiran belalang lain yang lompatnya lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Ia menghampirinya dan bertanya, “mengapa kamu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal ukuran tubuh kita sama?” “Selama ini kamu tinggal dimana? Kalau kami biasa tinggal di alam bebas. Sejak kecil kami berlatih melompat tinggi dan jauh.” Belalang itu akhirnya sadar bahwa tempat dimana ia tinggal selama ini telah membuat dia tidak bisa seperti belalang yang lain.
Penderitaan, kekurangan, kelaparan, terpuruk, dan kehilangan segala-galanya, menjadi bagian dari kehidupan manusia. Hal serupa juga dialami oleh anak bungsu dalam perumpamaan tentang anak yang hilang. Salah satu kisah Alkitab yang mudah diingat oleh banyak orang Kristen. Ia telah menghabiskan seluruh harta warisannya dengan hidup berfoya-foya dan berakhir sebagai penjaga babi bahkan mengisi perutnya dengan ampas makanan babi.
Si bungsu memutuskan untuk kembali pulang oleh karena mengingat kasih bapanya yang besar. Sekalipun keputusan yang sulit, baginya itulah yang terbaik untuk dilakukan. Sekalipun dia pulang bukan dengan kegagahan, tetapi dengan kegagalannya, bahkan kepapaan (kemiskinannya). Namun hidup untuk menjadi penjaga ternak milik bapanya jauh lebih baik daripada menjadi penjaga babi milik orang lain. Keberaniannya untuk memutuskan pulang, sekalipun harus menjadi budak di rumah bapanya, itu jauh lebih berharga oleh karena dia mengenal dan merasakan bahwa kasih bapa itu lebih besar dari pada kebodohan dan kesalahan yang pernah diperbuatnya.
Kasih Allah yang besar, sanggup menampung ribuan kesalahan dan sukacita sorga dilimpahkan bagi setiap orang yang berani dengan jujur mengakui kesalahannya di hadapan Bapa.
0 Komentar