Renungan Harian: Selasa, 12 Juli 2022 - Tekun Mengasihi Tuhan

Renungan Harian: Selasa, 12 Juli 2022 - Tekun Mengasihi Tuhan

Selasa, 12 Juli 2022

Tekun Mengasihi Tuhan

Bacaan Alkitab: Yosua 23:1-11

Berbicara tentang ketekunan, maka hal ini menyangkut keputusan atau ketetapan hati yang kuat (teguh) untuk bersungguh-sungguh, rajin, dan tuntas dalam melakukan apa pun. Orang yang tekun biasanya tidak mudah untuk mendua hati. Seorang yang tekun adalah seorang yang hidupnya berfokus, seorang yang konsisten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakannya.

Ketekunan tidak saja dibutuhkan dalam hubungannya dengan pekerjaan. Namun, dalam relasi kita dengan Tuhan pun, dibutuhkan ketekunan—tekun mengasihi Tuhan. Yosua sudah tua dan lanjut umurnya. Yosua telah setia mengabdi sebagai hamba Allah. Pada momen itu, ia memanggil para pemimpin Israel. Mereka adalah tua-tua, hakim, dan pengatur pasukan. Di usia senjanya, Yosua ingin memberikan petuah yang penuh makna. Apa yang dikatakan Yosua? Ia mengingatkan kebesaran kuasa Tuhan dalam kehidupan Israel (ay. 3). Allah telah melakukan perkara yang besar dan ajaib demi kebaikan mereka.

Atas semua kebaikan Tuhan itu, Yosua mendorong umat Israel agar hidup sesuai kehendak-Nya. Yosua ingin agar bangsa Israel taat melakukan hukum dan ketetapan Tuhan. mereka juga dilarang bergaul dengan bangsa penyembah berhala. Dengan demikian, mereka akan tetap setia menyembah Allah saja, berpaut pada-Nya dan mengasihi-Nya. Allah begitu mengasihi kita. Meski kita banyak kekurangan serta kelemahan, Tuhan mengasihi kita sepenuhnya. Meski kita tidak sempurna, Dia mengasihi kita dengan sempurna. Meski kita mungkin merasa tersesat dan tanpa kompas, kasih Tuhan meliputi kita sepenuhnya.

Terhadap Tuhan yang telah mengasihi kita sedemikian, apa yang menjadi respon kita? Apakah kita bersedia dengan tekun mencari dan mengasihi Dia? Hal ini sekaligus berarti bahwa kita mau berjuang untuk tekun bersekutu dengan Tuhan dalam membaca dan merenungkan firman serta doa. Ketekunan untuk mengasihi Tuhan juga akan dibuktikan dengan tekad kita untuk mempersembahkan kehidupan yang kudus dan berkenan di hadapan-Nya.


Kasih Allah adalah kasih yang paling kuat yang pernah ada.
Itu adalah ikatan yang menarik kita kepada Tuhan
dan memotivasi kita untuk mengasihi dan melayani Dia dengan tekun

0 Komentar