Renungan Harian: Sabtu, 9 Juli 2022 - Tidak Ada Alasan

Renungan Harian: Sabtu, 9 Juli 2022 - Tidak Ada Alasan

Sabtu, 9 Juli 2022

Tidak Ada Alasan

Bacaan Alkitab: Filipi 1:12-22

Seorang nenek bernama Sathaporn Phrom Sri asal Thailand menyelesaikan program seni liberal di Chiang Mai Rajabhat University saat usia 88 tahun. Masih terlihat segar bahkan masih bisa kuliah, tak disangka jika usianya hampir mencapai kepala sembilan. Nenek 88 tahun itu adalah wanita tertua dalam angkatannya sedangkan teman-temannya yang lain berusia di bawah 40 tahun. Menurut para mahasiswa sekelasnya, Sathaporn adalah sosoknya yang menyenangkan dan penuh semangat. Dikatakan jika nenek tersebut adalah sosok yang rajin datang ke kelas. Meski kondisi tubuhnya tidak sedang terlalu sehat, wanita itu tidak pernah bolos sekalipun. Satu kalimat menarik yang diucapkan nenek Sathaporn, "Kamu tidak pernah terlalu tua untuk belajar, walaupun usianya melampaui standar usia golongan kerja, pengetahuan dan pengalaman tidak terbatas”.

Seringkali ada banyak alasan yang dikemukakan sebagai “pembenaran” seseorang tidak dapat menjadi pribadi yang maksmial atau produktif. Nenek Sathaporn membuktikan bahwa usia bukan menjadi penghalang untuk belajar dan meraih gelar akademis di usia yang tidak muda lagi. Dengan tekun ia mengerjakan bagiannya hingga berhasil menyelesaikan perkuliahannya.

Rasul Paulus pun telah membuktikan bahwa situasi dan kondisi tertentu bukan penghalang produktifitasnya sebagai pelayan Kristus. Paulus adalah salah satu rasul yang dipakai dengan luar biasa. Ia adalah rasul yang paling banyak menulis kitab dan aktif melakukan perjalanan misi. Apakah hal ini terjadi karena hidupnya minim kendala dan masalah? Yang terjadi justru sebaliknya. 2 Korintus 11:23-28 mencatat dengan detil jenis kesukaran yang dialami Paulus dalam pelayanannya. Bahkan surat Filipi ini dituliskannya ketika berada dalam penjara. Pada zaman Romawi, penjara sangat berbeda dengan zaman sekarang. Seburuk-buruknya keadaan penjara pada zaman sekarang masih mempertimbangkan sisi kemanusiaan sang terpidana. Bayangkan seperti apa kondisi pada zaman rasul Paulus di penjara pada waktu itu. Namun semua kondisi sulit yang dihadapi itu tidak membuat Paulus berhenti untuk melayani, sebaliknya dengan tekun ia mengerjakan panggilan pelayanannya.

Apakah ada hal yang menghentikan kita saat ini untuk menjadi pribadi yang produktif dan maksimal? Apakah itu kemalasan? Keengganan? Tantangan tertentu? Selagi masih ada kesempatan bagi kita untuk berkarya, mari jalani dan lakukan untuk kemuliaan Tuhan.


Dimana ada kemauan, di situ ada jalan.
Bersama Tuhan tidak ada hal yang mustahil untuk dilalui.

0 Komentar