Renungan Harian: Kamis, 28 Juli 2022 - Jangan Malas!

Renungan Harian: Kamis, 28 Juli 2022 - Jangan Malas!

Kamis, 28 Juli 2022

Jangan Malas!

Bacaan Alkitab: Amsal 24:30-34

Dewasa ini, istilah “kaum rebahan” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Istilah ini sangat populer di kalangan generasi milenial. Kaum rebahan bisa diartikan sebagai orang yang sering mengisi waktunya dengan rebahan atau tidur dan bermalas-malasan sepanjang hari. “Mager” (malas gerak), itu istilahnya. Banyak yang menjadikan rebahan sebagai hal yang “biasa” dilakukan. Rebahan memang nikmat, tapi semua ada porsinya. Karena segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan, justru menjadi tidak baik.

Penulis Amsal ini menggambarkan dirinya yang sedang melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi (ay. 30). Ia melihat bahwa baik ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tak berakal budi sama-sama ditumbuhi onak, tanahnya tertutup jeruju dan temboknya roboh (ay. 31). Mereka mengisi dan menjalani kehidupan mereka dalam kemalasan.

Salah satu ciri kemalasan yang mereka tunjukkan adalah suka menunda-nunda pekerjaan. Gambaran yang diberikan bagi mereka adalah: Seorang pemalas akan tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi dan tinggal berbaring (ay. 33). Pemalas tersebut sebenarnya memiliki ladang yang harus ia kerjakan. Akan tetapi ia lebih suka tidur, mengantuk, dan berbaring daripada mengerjakan ladangnya. Ini adalah sikap menunda-nunda dari seorang pemalas.

Sebagai murid Kristus, firman Tuhan menasihatkan kita sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab Pengkhotbah 9:10, “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga…” Selagi masih ada kesempatan, mari kerjakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita dengan sepenuh hati di hadapan Tuhan. Jangan biasakan diri kita untuk menunda-nunda, karena apa yang kita tabur akan kita tuai.


Menghargai setiap waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan,
adalah langkah terbaik untuk menjalani hidup yang lebih bermakna

0 Komentar