Renungan Harian: Senin, 14 Maret 2022 - Kita Bisa Memilih

Renungan Harian: Senin, 14 Maret 2022 - Kita Bisa Memilih

Senin, 14 Maret 2022

Kita Bisa Memilih

Bacaan Alkitab: 1 Samuel 24:2-8

Setelah memadamkan kebakaran di sebuah tempat, Matt Swatzell tertidur saat mengemudi dan menabrak kendaraan lain dan menyebabkan tewasnya seorang ibu hamil June Fitzgeral dan putrinya yang berusia 19 bulan. Menurut harian Today, suaminya Fitzgerald adalah seorang pendeta, yang kemudian justru memaafkan dan meminta pengurangan hukuman untuk Matt Swatzell yang telah membunuh isteri dan anaknya. Sebenarnya Fitzgerald memiliki alasan untuk mendakwa kelalaian Swatzell yang mengakibatkan kematian isteri dan anaknya, sebaliknya ia juga tidak memiliki kewajiban untuk meminta pengurangan hukuman atas orang yang telah menghilangkan nyawa keluarganya selamanya. Namun pilihan yang di ambil Fitzgerald sungguh di luar pemikiran. Ia memilih untuk memaafkan dan mengampuni.

Kebencian dan hasrat untuk melenyapkan Daud selamanya, begitu menggebu-gebu dalam diri Saul. Tak tanggung-tanggung, ia mengerahkan kekuatan militer dalam jumlah besar untuk mencari dan berusaha membunuh Daud. Di pihak Daud sendiri, sebagai seorang yang dibenci dan berada dalam keadaan terjepit, ia masih berusaha peka akan suara dan pimpinan Tuhan. sekalipun ada kesempatan untuk membunuh Saul pada saat itu, Daud tidak memanfaatkannya. Daud tahu jika Saul adalah raja yang dipilih dan diurapi Tuhan. Ia merasa tidak memiliki hak untuk membunuh Saul. Menghakimi dan menghukum orang yang bersalah adalah sepenuhnya hak Tuhan. Daud memilih untuk menghormati Saul sebagai orang yang telah diurapi Tuhan.

Di saat kita mengalami pergolakan dalam hati kita, antara membalas atau mengampuni mereka yang telah menyakiti kita, pilihan apa yang kita ambil? Kita mungkin tidak menyakiti secara aktif ataupun secara langsung. Tetapi bagaimana sikap atau perasaan kita saat mengetahui jika seseorang yang pernah menyakiti hati kita mengalami masalah atau musibah. Adakah kita merasa puas atau apakah kita justru memilih untuk mendoakan dan berharap sesuatu yang baik terjadi kepadanya.


Mari tanyakan kepada Allah, apa yang Ia kehendaki untuk kita pilih dan lakukan dalam kehidupan kita sehingga menjadi berkat bagi sesama

0 Komentar