Jumat, 4 Maret 2022
Kasih & Pengampunan
Bacaan Alkitab: Kejadian 33:1-11
Saya teringat pada satu kisah yang terjadi saat saya SD. Suatu hari, dengan wajah gembira, Mama menunjukkan sebuah sepeda yang baru dibelinya. Rencananya sepeda ini akan digunakan untuk keperluan belanja di pasar yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Keesokan harinya, mama ke pasar menggunakan sepeda barunya itu. Namun alangkah kagetnya Mama ketika pulang dan mengetahui jika sepeda itu hilang dicuri orang. Ketika sampai di rumah, terlihat jelas kesedihan di wajah mama. Singkat cerita, setelah beberapa hari pencarian oleh polisi, sepeda itu ditemukan dan si pencuri tertangkap dan diserahkan ke kantor polisi. Saat mama mendengar berita itu, mama ke kantor polisi dan ingin menemui pencuri tersebut. Mama ngobrol dan memberitakan Injil kepadanya. Mama bercerita jika kesempatan dapat memaafkan dan memberitakan Injil kepada pencuri itu, melebihi sukacita sepeda yang ditemukan kembali. Pada akhirnya, pengampunan menimbulkan sukacita yang besar.
Dalam kisah pertemuan kembali Yakub dan Esau, Yakub sadar dengan siapa ia akan berhadapan, yaitu Esau, kakak yang pernah ditipunya. Perbuatan ketika mencuri hak kesulungan dan berkat Esau, masih membebaninya. Yakub berpikir jika Esau sangat membenci dirinya dan akan mengamuk jika bertemu dengannya. Yakub bersujud 7 kali saat menghampiri Esau (ay. 3) untuk merendahkan dirinya. Esau pun luluh. Ia berlari menghampiri Yakub, memeluk bahkan menangis. Kasih Allah mampu membuat Esau dan Yakub melupakan luka masa lalu. Dendam dan permusuhan berubah ketika kasih Allah bertakhta atas hati dan pikiran kita.
Kasih Allah juga sanggup untuk mengubah kemarahan, kepahitan dan luka yang mungkin sedang kita alami dan menggantinya dengan pengampunan dan dorongan melakukan tindakan kebaikan.
Pengampunan adalah proses penyembuhan
dengan mengeluarkan racun dari luka tersebut
0 Komentar