Renungan Harian: Selasa, 11 Januari 2022 - Lakukan yang Terbaik

Renungan Harian: Selasa, 11 Januari 2022 - Lakukan yang Terbaik


Selasa, 11 Januari 2022

Lakukan yang Terbaik

Bacaan Alkitab: Matius 25:14-27

Hee Ah Lee adalah anak muda Korea yang lahir dalam keadaan cacat. Ia menderita penyakit Lobster Claw Syndrome. Akibatnya, kedua jari tangannya hanya terdapat dua jari yang menyerupai capit kepiting. Lebih menyedihkan lagi, kakinyapun hanya sebatas lutut. Ibu mana yang tidak pilu menyaksikan anaknya lahir dengan cacat begitu rupa. Seorang anak yang dilahirkannya dan digadang-gadang bisa menjadi permata hati lahir dalam keadaan cacat. Namun hal luar biasa ialah saat ibunya tidak putus asa, bahkan dengan tabah dan sabar mendididik Hee Ah Lee dengan penuh cinta dan kesungguhan. Ternyata, Hee Ah Lee juga mengalami keterbelakangan mental. Ia pun tidak bisa bersekolah di sekolah umum, dan harus bersekolah di sekolah luar biasa. Bersama kawan-kawannya senasib yang mengalami keterbelakangan mental, Hee Ah Lee tetap bersemangat menjalani kehidupannya.

Cacat dan kekurangan hidup tidak menjadikan Hee Ah Lee rendah diri, tetapi hal itu diterima sebagai sebuah anugerah Tuhan. Setiap hari, Hee Ah Lee berlatih keras selama 10 jam untuk bisa memainkan komposisi berbagai komponis dunia yang rumit. Dengan latihan bertahun-tahun, akhirnya Hee Ah Lee bisa menguasai dan memainkan dengan sangat baik berbagai karya mereka. Dan dari situ, dimulailah konser The Four Finger Pianist ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Di dalam kedaulatan Allah, ia memberikan kepada setiap orang percaya karunia atau talenta yang berbeda-beda yang tujuannya satu: Untuk memuliakan Dia. Namun yang terjadi mungkin kita seringkali lebih fokus pada apa yang tidak kita miliki daripada fokus apa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Hamba ketiga, yang menerima satu talenta tidak melakukan apa-apa setelah diberikan talenta. Sebaliknya, ia justru menganggap bahwa tuannya itu sebagai seorang yang jahat dan kejam. Tugas kita adalah mengerjakan dengan sebaiknya-baiknya apa yang sudah Tuhan percayakan kepada kita. Tidak penting berapa jumlah talenta yang kita miliki. Hal yang jauh lebih penting adalah mengembangkan setiap talenta yang sudah Tuhan anugerahkan dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan Dia.


Manusia tidak memiliki talenta yang sama,
tapi kita memiliki kesempatan yang sama
untuk mengembangkan talenta kita

0 Komentar