Sabtu, 22 Januari 2022
Tidak Bekerja Sendiri
Bacaan Alkitab: Keluaran 18:13-27
Bapak Sadiman biasa memulai hari persis saat matahari menyembul dari Timur. Usai menyirami tanaman, dia lalu memberi makan kambing. Lalu berangkat ke hutan mencari rumput untuk kambing. Tak lupa dia membawa bibit pohon. Dia biasa pulang sekitar pukul 2 siang, atau sedikit sore kala harus menanam hingga titik terjauh. Menanami bukit dia lakukan tanpa diketahui istri dan kedua anaknya. Itu dilakukan selama 20 tahun. Selain mencari bibit beringin liar, dia juga mencangkok, atau mendapatkan dari orang lain dengan menukarkan bibit cengkeh atau jati. Dengan tekun, dia terus menanam dan merawat pohon. Hasilnya, beringin generasi pertama sudah memiliki lingkar batang 2,5 meter.
Kini, Bukit Gendol dan Ampyangan, kembali hijau. Burung-burung yang sebelumnya menghilang kini mulai berdatangan kembali. Ada burung kutilang, burung hantu, ayam hutan, juga alap-alap (elang). Warga desapun senang. Mereka yang dulu mencemooh berbalik memuji. Jika saja ada lebih banyak orang yang menanam bibit pohon seperti yang dilakukan bapak Sadiman, hasilnya pasti akan lebih baik.
Menjadi pribadi yang dapat diandalkan tidak lantas membuat kita bekerja sendirian. Kita membutuhkan rekan dan kerjasama tim untuk mewujudkan pekerjaan atau sebuah pelayanan sehingga menjadi efektif, efisien dan berdampak lebih luas. Musa adalah seorang yang dipilih Allah untuk memimpin umat Israel. Namun Musa belum sepenuhnya menjadi pemimpin yang andal. Ia masih harus belajar bagaimana memimpin umat yang jumlahnya ratusan ribu itu dengan bijaksana. Pada awalnya, ia menerapkan pola memimpin yang bersifat masal. Ia memimpin Israel secara menyeluruh sendirian. Musa kelelahan. Mertua Musa, Yitro memberikan nasihat agar ia mendelegasikan tugas kepemimpinannya kepada orang lain yang cakap dan memiliki integritas. Hasilnya, Musa dapat memimpin dan menggembalakan Israel dengan lebih baik.
Kesediaan seorang pemimpin untuk mendelegasikan tugas
menunjukkan kedewasaan dan kebesaran jiwa
0 Komentar