Jumat, 21 Januari 2022
Memiliki Kecakapan
Bacaan Alkitab: Keluaran 31:1-11
Ukiran-ukiran kayu hasil karya suku Asmat memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Ini bisa dilihat dari jenis alat yang digunakan untuk memahat, yaitu masih tradisional. Biasanya, suku Asmat menggunakan kapak batu untuk mengoyak kayu. Untuk menghaluskan, para pemahat menggunakan taring babi, gigi ikan atau tiram. Meski alat yang digunakan masih sangat tradisional, ukiran yang dihasilkan sangat memuaskan dan sempurna. Antik, khas dan elegan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui pemahat untuk menghasilan ukiran indah. Pertama, ukiran diawali dengan memahat sepotong kayu untuk dibentuk. Kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan. Untuk pewarnaan tidak bisa main-main. Bagi suku Asmat, setiap warna memiliki maknanya tersendiri. Warna yang paling sering digunakan adalah merah, hitam dan putih.
Setiap orang percaya diberikan karunia yang berbeda-beda untuk melayani Tuhan. Musa diberi karunia untuk memimpin, tetapi ia tidak memiliki karunia untuk membuat perkakas Kemah Suci. Tuhan memberikan karunia itu kepada Bezaleel dan Aholiab. Tuhan memberikan karunia kepada mereka berupa keahlian berupa kecakapan di bidang seni, pengertian yaitu kepandaian menyangkut bidang keahliannya, dan pengetahuan baik secara teori maupun teknis. Mereka dimampukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sesuai dengan yang Allah inginkan.
Sebagai anak-anak Tuhan, masing-masing dari kita pun telah diberikan karunia untuk melakukan tugas dan pelayanan kita. Tuhan menganugerahkan kemampuan-kemampuan khusus bagi kita sehingga kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang memuliakan nama-Nya. Jika di antara kita masih ada merasa belum mengetahui secara tepat karunia apa yang dimiliki, mintalah hikmat Allah sehingga kita mengetahuinya.
Pergunakan setiap karunia untuk menghiasi dunia
dengan karya-karya yang meninggikan dan memuliakan Allah
0 Komentar