Renungan Harian: Senin, 15 November 2021 - Menahan Diri

Renungan Harian: Senin, 15 November 2021 - Menahan Diri


Senin, 15 November 2021

Menahan Diri

Bacaan Alkitab : Roma 9:14-24

Salah satu sikap negatif yang dimiliki oleh hampir banyak orang adalah kurang bersyukur atau tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki atau diterimanya. Wujud nyata dari sikap kurang bersyukur atau tidak pernah puas adalah mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut, mengomel, bahkan berani protes kepada Tuhan.

Protes adalah pernyataan tidak menyetujui, menentang atau menyangkal. Orang protes kepada Tuhan karena merasa keadaan hidupnya tidak sama dengan orang lain, atau orang lain lebih baik dan lebih beruntung darinya. Kita merasa bahwa Tuhan telah berlaku tidak adil atau pilih kasih. Lalu dalam hati timbul rasa kecewa dan pahit yang mendalam. Siapakah kita ini sehingga berani protes kepada Tuhan? "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?'" (Roma 9:20). Jika kita merenungkan betapa besar kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur kepada-Nya.

Ibarat tanah liat hendak dijadikan apa saja kita, seharusnya hati kita tetap berlimpah dengan ucapan syukur, karena Tuhan tahu yang terbaik bagi kehidupan kita. Uang, kekayaan, pangkat dan segala kenyamanan yang ada bukan menjadi jaminan bagi seseorang untuk tidak protes kepada Tuhan, malahan bisa membuat hatinya makin menjauh dari Tuhan.

Ucapkanlah syukur atas keberadaan kita saat ini. Bukankah tukang periuk berhak membentuk tanah liat menurut kehendak hatinya? Entah membuat perabot untuk tujuan yang mulia atau pun perabot untuk tujuan yang biasa. Mengomel, bersungut-sungut, menggerutu dan memrotes Tuhan bukanlah jalan keluarnya! Jalan yang terbaik adalah tunduk sepenuhnya kepada kehendak Tuhan dan tetap mengucap syukur.


Allah Akan Menaruh Belas Kasihan Kepada Siapa Allah Mau Menaruh Belas Kasihan Dan Allah Akan Bermurah Hati Kepada Siapa Allah Mau Bermurah Hati

0 Komentar