Kamis, 11 November 2021
Saya Beruntung
Bacaan Alkitab: Nehemia 11:10-18
Seorang ibu hendak belanja di ujung gang rumahnya. Tiba-tiba ada sebuah sepeda motor berjalan mendekatinya. Baru saja ibu tersebut hendak menyapa, tiba-tiba pria yang duduk dibelakang itu seolah-olah menarik lehernya dan kemudian mendorongnya hingga jatuh. “Krek” ibu itu merasakan sakit pada tangannya. Dua pria bermotor berhasil merampas kalungnya dan melarikan diri.
Tetangga yang melihat peristiwa itu segera lari sambil teriak, “Maling..maling..!” Pencuri itu segera kabur. Para tetangga segera keluar untuk melihat apa yang terjadi dan ada yang membawakan air minum. Mengetahui peristiwa tersebut, ada yang mengasihaninya dan yang lain berusaha menghibur. Si ibu justru berkata, “Puji Tuhan pak, saya masih beruntung. Terima kasih untuk perhatiannya.” Mereka yang mendengar ucapan itu merasa heran, “Kecopetan kok Puji Tuhan.” “Ya, Puji TUhan, pencuri itu tidak memukul atau melukai saya. Beruntung saya masih selamat.” Ya, pada Tuhan ada keselamatan.
Mengungkapkan puji Tuhan atau rasa “untung” dalam peristiwa ini bukanlah kebohongan atau menipu diri sendiri. Bukan pula hendak meniadakan rasa sakit yang dialami akibat penjambretan. Baginya mensyukuri sesuatu yang masih dia dimiliki itu lebih baik dari pada meratapi kehilangannya.
Peristiwa diatas mengingatkan saya pada Nehemia yang mengajak umat Israel untuk beryukur karena tembok Yerusalem telah runtuh telah berhasil dibangun kembali. Bersama dengan seluruh penduduk Yerusalem dan Yehuda, kaum imam dan Lewi berkumpul di kota kudus. Dipimpin oleh Matanya bin Mikha, umat Israel menaikan syukur kepada Allah. Karena nyata pertolongan Tuhan dan akan memberikan kekuatan untuk melewati kesukaran hidup.
Respon Yang Tepat Seorang Anak Tuhan Dalam Situasi Yang Tidak Menguntungkan Adalah Menenangkan Diri Dan Menaikan Syukur Kepada Allah.
0 Komentar