Renungan Harian: Senin, 16 Agustus 2021 - Mangan Ora Mangan Asal Kumpul

Renungan Harian: Senin, 16 Agustus 2021 - Mangan Ora Mangan Asal Kumpul

Senin, 16 Agustus 2021

Mangan Ora Mangan Asal Kumpul

Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 2:41-47

Ungkapan Jawa “Mangan ora mangan asal ngumpul” (makan atau tidak asalkan berkumpul) pertama kali berkembang pada masa Kerajaan Majapahit, tepatnya ketika Maha patih Gadjah Mada ingin mewujudkan niat dan tekadnya untuk menyatukan Nusantara. Ungkapan ini mereprentasikan persatuan dan kebersamaan yang hingga kini masih sering digunakan oleh etnis Jawa.

Di dalam ungkapan ini juga terkandung filosofi hidup. “Mangan” (makan) merupakan kebutuhan pribadi, sedangkan “Kumpul” adalah kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, merupakan kebutuhan bermasyarakat sebagai makhluk sosial. Dalam kepentingan bersama, kepentingan individu harus dikalahkan. Di tempat-tempat yang nilai kekeluargaan masih tinggi, masih banyak orang bergotong-royong dalam hal apa saja. Tidak dibayar, mendapat makanan minuman sekadarnya, tetapi hati tetap senang dan tidak pernah kapok melakukan lagi. Inilah semangat “mangan ora mangan kumpul” yang perlu dipupuk dan dipelihara.

Persekutuan jemaat mula-mula ditunjukkan dengan sering berkumpul, bersatu, dan saling menolong. Dalam kehidupan jemaat mula-mula, Roh Kudus mengubah kehidupan anak-anak Tuhan menjadi hidup yang berorientasi pada Tuhan dan orang lain. Hal ini dibuktikan dari persekutuan yang terwujud dalam jemaat mula-mula. Mereka bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman yang terwujud dengan sangat indah. Setiap orang memandang saudaranya dengan kasih dan perhatian yang tulus. Setiap orang saling mendahului untuk memperhatikan kebutuhan orang lain. Dengan pertolongan dan kekuatan Tuhan, marilah kita mempraktikkan cara hidup yang demikian, kehidupan yang saling mengasihi dan memperhatikan sesama.


Jangan lupa untuk menyempatkan waktu untuk bersama,
karena kebersamaan itu begitu berharga

0 Komentar