JUMAT, 4 JUNI 2021
BANGSA YANG MENGANDALKAN TUHAN
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 7:2-13
Ketika situasi dan keadaan serba tidak menentu, badan terasa letih dan tenaga seolah telah terkuras tak bersisa, mengangkat ke dua tanganpun tidak sanggup lagi. Itulah waktu yang tepat untuk menyerah. Kira-kira demikianlah situasi yang sedang dihadapi oleh bangsa Israel. Setiap hari mereka harus berperang menghadapi musuh di medan perang. Melihat senjata yang kuat, badan yang gagah perkasa tanda mereka adalah pasukan yang terlatih, hati bangsa Israel menjadi ciut.
Sementara tangan mereka hendak mengangkat senjata untuk berperang, tiba-tiba datang tentara Filistin menyerang. Ketika keberanian berubah wajah menjadi ketakutan, bangsa Israel justru melihat nabi Samuel mendirikan mezba bagi Tuhan hendak berseru kepada Allahnya. Bangsa itu berkata, “Janganlah berhenti berseru kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu.” Sungguh seruan ketulusan yang lahir dari dalam hati. Ada ketakutan, kekuatiran, ketidakberdayaan dalam permohonan itu.
Ketakutan, kekuatiran, ketidakberdayaan bukan hanya terjadi dalam situasi perang. Bangsa kita juga pernah mengalami situasi-situasi yang menakutkan, seperti gunung meletus beruntun di beberapa daerah, banjir yang menenggelamkan ribuan rumah, angin puting beliung yang merusak rumah-rumah penduduk dan gempa bumi yang menjungkir baliknya tanah seperti di Palu. Tidak ada yang kebal dengan perasaan-perasaan di atas. Justru di dalam ketakutan, kekuatiran, dan rasa tidak berdaya itu kita didorong untuk bersehati dan berseru memohon belas kasihan Tuhan. Ketika kita menyerahkan semua situasi buruk yang kita alami kepada Tuhan, di sana ada kekuatan, penghiburan, belas kasihan dari sorga yang memampukan kita untuk melewatinya.
Ketakutan,kekuatiran dan ketidakberdayaan dipakai Tuhan untuk
membawa kita mengandalkan DIA
0 Komentar