Renungan Harian: Selasa, 27 Oktober 2020 - Saat untuk Tidak Bersukacita

Renungan Harian: Selasa, 27 Oktober 2020 - Saat untuk Tidak Bersukacita


SELASA, 27 OKTOBER 2020

SAAT UNTUK TIDAK BERSUKACITA

Bacaan Alkitab: Yehezkiel 25:1-7

Suku Akan di Ghana mempunyai pepatah yang sepadan dengan ungkapan di Indonesia, yaitu “Menari di atas penderitaan orang lain.” Bersukacita atas musibah yang menimpa seseorang sama saja dengan ikut serta menyebabkan musibah itu, atau bahkan mengharapkan sesuatu yang lebih buruk lagi terjadi atas orang tersebut. Itulah sikap bani Amon yang dengan tega bergembira ketika Bait Allah di Yerusalem “kekudusannya dilanggar, dan mengenai tanah Israel, waktu itu dijadikan sunyi sepi, dan mengenai kaum Yehuda, waktu mereka harus pergi ke dalam pembuangan” (Yeh. 25:3). Karena bani Amon yang keji itu bersukacita merayakan musibah yang dialami Israel, mereka pun mengalami ketidaksenangan Allah dan menerima hukuman yang mengerikan (ay. 4-7).

Bagaimana sikap kita ketika malapetaka atau kesusahan menimpa sesama kita? Jika ia seorang yang baik dan ramah kepada kita, tentu kita akan bersimpati dan rela menolongnya. Namun bagaimana apabila ia adalah seorang yang tidak ramah dan sering mencari-cari masalah? Mungkin kita cenderung untuk tidak mengacuhkannya atau bahkan diam-diam bergembira atas kesulitan yang menimpanya. Kitab Amsal memperingatkan kita: “Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok” (Ams. 24:17). Sebaliknya, Yesus meminta kita untuk menunjukkan kasih-Nya dalam tindakan nyata dengan melakukan perintah-Nya, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat. 5:44). Dengan melakukan itu, kita sedang mencerminkan kasih Tuhan yang sempurna (Mat. 5:48).


Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri


0 Komentar