Renungan Harian: Rabu, 21 Oktober 2020 - Penghangat bagi Kesendirian

Renungan Harian: Rabu, 21 Oktober 2020 - Penghangat bagi Kesendirian


RABU, 21 OKTOBER 2020

PENGHANGAT BAGI KESENDIRIAN

Bacaan Alkitab: 3 Yohanes 1:5-12

Di dalam dunia yang semakin terasing dan dingin ini, keramahtamahan merupakan kesempatan buat kita untuk menyatakan atau menyampaikan kasih Kristus kepada sesama kita. Keramahtamahan bisa mengubah orang asing menjadi teman, bahkan yang tadinya musuh sekalipun. Keramahtamahan bisa menjadi penghangat bagi kesendirian atau kesepian. Keramahtamahan bisa membuat kita merasakan tingkat pertemanan yang jauh lebih dalam dari yang kita pikirkan. Keramahtamahan merupakan kesemptan untuk berbagi makanan dan hati bersama. Keramahtamahan bisa menjadi awal bagi kesembuhan dan pemulihan, dan lain-lain. Ada banyak hal yang bisa kita capai dari perubahan sikap hati kita untuk menjadi pribadi yang ramah, bukan saja terhadap orang lain tetapi sangat bermanfaat bagi kita sendiri juga. Yang jelas panggilan untuk itu merupakan sesuatu yang penting untuk kita miliki dan lakukan dalam hidup kita. Berbuat segala sesuatu kepada sesama, bahkan kepada orang-orang asing sekalipun merupakan bentuk yang mencerminkan orang percaya.

Bagaimana pandangan Tuhan terhadap pribadi anak-anakNya yang ramah? Lihat apa kata Yesus berikut: "Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42). Ada upah yang disediakan Tuhan atas keramahtamahan kita. Dalam Galatia kita bisa menemukan pula sebuah peringatan penting untuk selalu kita ingat: "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah." (Galatia 6:9). 

Keramahtamahan merupakan bagian penting dari sikap hidup orang percaya. Mungkin berbagai kesibukan bisa membuat kita melupakan hal ini. Mungkin kita merasa tidak cukup mampu untuk berbagi apa-apa sehingga kita lebih cenderung menarik diri. Atau malah kita merasa mampu untuk melakukan segalanya sendirian sehingga tidak lagi butuh orang lain. Tetapi kita diciptakan sebagai mahluk sosial yang sudah seharusnya saling berinteraksi, saling dukung, saling mengingatkan dan saling membangun untuk bisa menapak ke jenjang kehidupan yang lebih baik. Dibutuhkan sebuah keputusan untuk mulai berpikir untuk mengasihi orang lain, dan itu bisa dimulai dengan menerapkan sikap ramah tamah kepada orang lain. Mulailah dengan orang-orang terdekat dengan anda seperti tetangga dan rekan sekantor kita. 


Kita bisa mulai melakukan sesuatu untuk membuat bumi menjadi tempat tinggal yang lebih hangat dan bersahabat


0 Komentar