Renungan Harian: Rabu, 12 Agustus 2020 - Menyembunyikan Luka Hati

Renungan Harian: Sabtu, 1 Agustus 2020 - Hati yang Jujur


RABU, 12 AGUSTUS 2020

MENYEMBUNYIKAN LUKA HATI

Bacaan Alkitab: Ibrani 4:12-13

Ketika diundang menjadi pembicara di sebuah gereja lokal, saya membawakan topik tentang membawa kepedihan hati kita ke hadapan Allah untuk menerima pemulihan yang ingin diberikan-Nya. Sebelum menutup dengan doa, gembala gereja itu berdiri di tengah-tengah jemaat dan berkata, “Sebagai gembala Anda, saya merasa diberkati dapat bertemu dengan Anda sekalian di sepanjang minggu dan mendengarkan kisah-kisah tentang kepedihan hati yang Anda rasakan. Namun, dalam kebaktian hari Minggu seperti ini, saya sedih melihat Anda justru menyembunyikan kepedihan Anda.”

Hati saya ikut merasa pedih saat mengingat luka hati yang masih tersembunyi dan yang sesungguhnya ingin dipulihkan oleh Allah. Penulis kitab Ibrani menyatakan bahwa firman Allah hidup dan kuat. Banyak orang memahami “firman” tersebut sebagai Alkitab, tetapi arti sebenarnya lebih luas dari itu. Yesus adalah Firman Allah yang hidup. Dia tahu seluruh pikiran dan perbuatan kita, tetapi meskipun demikian, Dia tetap mengasihi kita.

Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya agar kita dapat datang ke hadapan Allah kapan saja. Meskipun kita tahu bahwa kita tidak perlu memberitahukan segala sesuatu kepada setiap orang yang kita kenal, kita juga tahu bahwa Allah menghendaki gereja-Nya menjadi tempat bagi kita untuk hidup apa adanya sebagai pengikut Kristus—pribadi-pribadi yang memang mengalami kepedihan, tetapi yang telah menerima pengampunan Allah. Sudah sepatutnya gereja menjadi tempat bagi kita semua untuk “Saling membantu menanggung beban” (Gal. 6:2 BIS).

Adakah yang sedang Anda sembunyikan dari orang lain hari ini? Apakah Anda juga mencoba untuk menyembunyikan diri dari Allah? Allah memperhatikan kita melalui Yesus, dan Dia tetap mengasihi kita. Maukah Anda mengizinkan Allah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati Anda? Siapa yang Anda harapkan bisa menolong untuk menanggung beban Anda?


Allah memerhatikan kita dengan kasih Bapa


0 Komentar