Sabtu, 9 Mei 2020
Memperhatikan Sesama
Bacaan Alkitab: I Yohanes 4:13-21
“Hidup yang tidak memberikan dampak positif bagi kehidupan bersama adalah kehidupan yang tidak layak dijalani.” begitu kata orang bijak. Kalimat bijak ini mengajak kita untuk merefleksikan kehidupan kita: Apakah kehadiran kita mendatangkan manfaat bagi sesama? Apakah kehadiran kita adalah sebuah kehidupan yang menghidupkan kehidupan bersama? Apakah kita telah memainkan peran sebagai garam dan terang dunia – khususnya bagi sesama yang ada di sekitar kita? Pertanyaan reflektif ini adalah sebuah pertanyaan yang selalu harus diajukan kepada diri kita.
Di dalam I Yohanes 4: 20 kita mendapat sebuah panggilan dan sekaligus peringatan yang begitu tajam bagi kita. Jika kita ingin melayani Allah maka layanilah sesamamu manusia. Jika kita ingin melayani Allah yang tak terlihat maka layanilah sesama yang terlihat. Adalah sebuah kebohongan jika kita berkata bahwa kita mencintai Allah yang tak terlihat tetapi kita tidak dapat mengasihi sesama yang terlihat.
Memerhatikan adalah sebuah kondisi di mana kita keluar dari diri kita menuju orang lain yang ada di luar kita. Hati dan pikiran kita tertuju kepada sesama yang ada di depan mata kita atau yang sedang membutuhkan kehadiran kita. Perhatian yang lahir dari lubuk hati yang dalam, dari keinginan yang tulus untuk memberikan yang terbaik agar mereka yang kita perhatikan menjadi lebih baik. Memberi perhatian berarti kita menolong orang lain berkembang dan mewujudkan menjadi dirinya sendiri. Kita tidak akan dapat berhubungan dengan sesama jika kita tidak berusaha memberikan perhatian dan memahami mereka.
Kita Melayani Tuhan Dengan Melayani Sesama.
Apa Yang Kita Perbuat Kepada Sesama Kita Telah Melakukannya Untuk Allah.
0 Komentar