Renungan Harian: Rabu, 13 November 2019 - Sikap Hati yang Bersyukur

Renungan Harian:Rabu, 13 November 2019 - Sikap Hati yang Bersyukur

Rabu, 13 November 2019

Sikap Hati yang Bersyukur

Bacaan Alkitab: Mazmur 118:1-14

Pada hari pernikahan kami, saya dan Martie dengan tulus dan gembira mengucapkan janji untuk setia “Di saat senang maupun susah, saat sehat maupun sakit, saat berkelimpahan atau saat kekurangan.” Mungkin terasa aneh bahwa di tengah suasana hari pernikahan yang ceria, kedua mempelai mengucapkan janji tentang hadirnya masa-masa yang buruk, sakit-penyakit, dan kekurangan. Namun, janji itu menegaskan fakta bahwa di dalam hidup ini kita memang sering menghadapi masa-masa yang “buruk.”

Jadi apa yang harus kita lakukan saat menghadapi beragam kesulitan hidup yang tak terelakkan? Sebagai hamba Kristus, Rasul Paulus menasihati kita, “Dalam segala keadaan hendaklah kalian bersyukur.” Hal itu mungkin terdengar sulit untuk dilakukan, tetapi Allah mempunyai maksud yang baik ketika menghendaki kita untuk memiliki sikap hati yang bersyukur. Sikap yang senantiasa mengucap syukur itu dilandaskan pada kebenaran bahwa Tuhan kita “baik” dan “Untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Tuhan selalu menyertai dan menguatkan kita di tengah masalah yang kita hadapi. Dengan penuh kasih, Tuhan memakai pencobaan yang kita alami untuk menumbuhkan karakter kita supaya makin serupa dengan-Nya.

Ketika masa-masa sulit melanda hidup ini, pilihan untuk selalu mengucap syukur akan mengarahkan perhatian kita pada kebaikan Allah. Kita pun akan menerima kekuatan untuk bertahan di tengah pergumulan kita. Bersama sang pemazmur, kita dapat bernyanyi, “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya” (Mzm. 118:29).


Mengucap Syukur Adalah Kebaikan Yang Akan Berkembang Jika Dibiasakan

0 Komentar