Jumat, 18 Oktober 2019
Hati yang Penuh Sukacita
Bacaan Alkitab : 2 Tawarikh 7:1-10
Cucu saya, Moriah, sangat menyukai salah satu lagu mars karya John Philip Sousa. Sousa, yang dijuluki sebagai “Raja Mars”, adalah komposer asal Amerika Serikat yang hidup pada akhir abad ke-19. Moriah yang berusia 20 bulan sangat menyukai iramanya dan bisa menyenandungkan beberapa nada dari lagu itu. Ia mengaitkan lagu itu dengan saat-saat yang gembira. Ketika keluarga kami berkumpul, kami sering menyenandungkan lagu itu sembari bertepuk tangan dan membuat suara-suara lainnya. Lalu cucu-cucu kami menari dan berbaris melingkar mengikuti irama. Mereka melakukannya sampai kepala mereka terasa pusing karena berputar-putar dan tidak bisa berhenti tertawa.
Keceriaan kami mengingatkan saya pada sebuah mazmur yang mendorong kita: “Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita” (Mzm. 100:2). Ketika Raja Salomo mempersembahkan rumah Tuhan, bangsa Israel merayakannya dengan puji-pujian (2Taw. 7:5-6). Mazmur 100 mungkin menjadi salah satu mazmur yang mereka nyanyikan. Mazmur itu menyerukan, “Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! . . . Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!” Mengapa? “Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun”. Allah kita yang baik sangat mengasihi kita! Sebagai ungkapan syukur, “bersorak-soraklah bagi Tuhan.”
Pujian Adalah Luapan Dari Hati Yang Penuh Dengan Sukacita.
FOLLOW THE Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram