Memperingati 91 Tahun Sumpah Pemuda

Memperingati 91 Tahun Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda:

Pertama:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Deklarasi di atas merupakan isi dari Sumpah Pemuda yang dihasilkan dari Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober, 91 tahun yang lalu, di Batavia (Jakarta).

Sumpah Pemuda merupakan bukti perjuangan panjang pemuda dalam mengupayakan kemerdekaan Indonesia yang mencakup tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.

Sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda tidak dicetuskan begitu saja, tapi melewati perjalanan panjang. Pemuda mulai bergerak membentuk organisasi-organisasi dan mengadakan pertemuan serta kongres untuk menciptakan kemerdekaan Indonesia.

Pemuda mulai membentuk organisasi, salah satunya adalah organisasi yang bernama Perhimpunan Indonesia yang dibentuk pada tahun 1908 hingga organisasi Tri Koro Darmo yang dibentuk pada pada 7 Maret 1915.

Pemuda Indonesia mulai menyadari bahwa perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia membutuhkan persatuan dari semua unsur, akhirnya pemuda menyatukan tekad dan tujuan dan membentuk suatu kongres pemuda. Peristiwa itu disebut dengan kongres Pemuda I yang diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926.

Namun, pendapat dan pemikiran yang disampaikan dalam kongres Pemuda I masih belum membuahkan hasil.

Kaum pemuda kemudian mengadakan kongres lagi yang diadakan selama 2 hari yaitu pada 27 hingga 28 Oktober 1928. Kongres ini diberi nama Kongres Pemuda II. 

Kongres ini mulai menyatukan pendapat dan pemikiran para pemuda dari berbagai daerah untuk satu tujuan bersama yakni berjuang melawan penjajahan. Dalam kongres itu, Muhammad Yamin menyampaikan sebuah gagasan kepada Ketua Kongres saat itu, Soegondo Djojopoespito. Gagasan itu diterima dan disepakati bersama hingga menghasilkan sebuah deklarasi yang bernama Sumpah Pemuda.

0 Komentar