Renungan Harian: Senin, 19 Agustus 2019 - Belajar Menanti Allah

Renungan Harian: Senin, 19 Agustus 2019 - Belajar Menanti Allah

Senin, 19 Agustus 2019

Belajar Menanti Allah

Bacaan Alkitab : Mazmur 62:1-9

Seorang wanita asal Korea berumur 69 tahun, akhirnya menerima SIM (Surat Izin Mengemudi) setelah 3 tahun berusaha untuk lulus dari ujian tertulis yang ditempuhnya. Ia sangat ingin mendapatkan SIM tersebut agar ia bisa membawa cucu-cucunya pergi ke kebun binatang. Ia patut dipuji karena kegigihannya di tengah dunia yang serba instan ini. Ketika kita menginginkan sesuatu dan tidak bisa memperolehnya, kita sering mengeluh dan menuntut. Di lain waktu, kita memilih untuk menyerah dan tidak lagi acuh ketika apa yang kita inginkan tidak segera terpenuhi. “Menunggu” adalah kata yang tidak suka kita dengar! Namun demikian, Alkitab sering menyatakan bahwa Allah menghendaki kita untuk menantikan Dia bertindak menurut waktu-Nya yang terbaik.

Menantikan Allah berarti dengan sabar berharap kepada Allah atas apa yang kita butuhkan. Daud sadar betul mengapa ia harus menantikan Tuhan. Pertama-tama, keselamatannya datang dari pada-Nya (Mzm. 62:2). Ia meyakini bahwa tidak ada pihak lain yang dapat membebaskannya. Ia hanya dapat berharap kepada Allah (ay.6), karena Allah saja yang mendengar doa-doa kita (ay.9).

Kita sering berdoa hanya untuk meminta agar Allah segera bertindak dan memberkati niat kita. Apa yang dapat kita lakukan apabila Allah menjawab kita, “Bersabarlah. Nantikan Aku”? Kita dapat berdoa seperti Daud: “Dengarlah seruanku di waktu pagi. Pagi-pagi kubawa persembahanku dan kunantikan jawaban-Mu, ya Tuhan.” Kita dapat mempercayai jawaban-Nya, sekalipun jawaban itu tidak datang sesuai pada saat yang kita harapkan.


Dasar Dari Setiap Doa Haruslah, “Kehendak-Mu Jadilah.”

0 Komentar