SKKK Surakarta Gelar Pemutaran Film 3 Warna 1 Cita

Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta menggelar acara pemutaran film spesial “3 Warna 1 Cita” pada hari Senin, 20 Mei 2019 di Platinum Cineplex, Hartono Mall, Solo Baru, Sukoharjo. Pemutaran film ini bertepatan dengan peringatan hari Kebangkitan Nasional.

Film 3 Warna 1 Cita ini sendiri merupakan hasil kerjasama antara Komunitas Film Surakarta, Kembang Gula, dan Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta. Selain itu, Film ini juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surakarta. Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta juga bekerja sama dengan SKKK Pontianak, SKKK Pekanbaru, dan SKKK Timika.


Tempat pengambilan gambar untuk film 3 Warna 1 Cita ini dilakukan di beberapa tempat di Kota Surakarta dan sekitarnya, seperti Kampung Sewu, tepi Bengawan Solo, Taman Balekambang, Museum Radya Pustaka, Ngarsopuro dan Bandara Adi Sumarmo.

Tidak hanya kota Surakarta, pengambilan gambar juga dilakukan di beberapa kota lain, seperti Pontianak, Pekanbaru dan Timika. 

Acara pemutaran film ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kota Surakarta, semua pemain film, termasuk ratusan siswa Sekolah Kristen Kalam Kudus dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA serta alumni yang ikut berperan penting dalam film ini.

Sebelum film 3 Warna 1 Cita diputar, Ibu Riana Setiadi selaku Direkur Pelaksana Sekolah Kristen Surakarta memberi kata sambutan, dan dilanjutkan dengan pengantar dari Produser film "3 Warna 1 Cita" ini, Fanny Khotimah. Selain itu, perwakilan dari Pemerintah Kota Surakarta juga memberikan kata sambutan.

Paduan suara siswa-siswi SD Kristen Kalam Kudus Surakarta yang berkolasi dengan dua siswa SMP Kristen Kalam Kudus Surakarta mempersembahkan sebuah lagu dengan judul "Jaya Indonesia" yang juga menjadi musik latar film 3 Warna 1 Cita.


Pemutaran spesial film 3 Warna 1 Cita pun dimulai. Film ini menceritakan tiga sahabat yang bersahabat sejak kecil. Mereka selalu bersekolah di tempat yang sama mulai TK, SD, SMP hingga SMA. Kedekatan mereka berawal dari kegemaran pada hal yang sama: buku, film, dan makan. Namun kegiatan tersebut tidak lagi mereka lakukan setelah remaja. Kesibukan di sekolah dan tugas-tugas pelajaran membuat mereka tidak ada waktu untuk menjalankan hobi mereka. Mereka pun jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Konflik sederhana mulai muncul. Mereka merasa bosan dengan kehidupan keseharian yang datar. Suatu hari, mereka mendapat tugas bersama dari guru dalam Proyek Oktober. Untuk memperingati hari Sumpah Pemuda, mereka diminta untuk membuat karya yang bertemakan “Cinta Tanah Air”. Dalam mewujudkan karyanya, persahabatan dan kedewasaan mereka ditempa.

0 Komentar