Rutinitas yang Berkaitan

Rutinitas yang Berkaitan

Bagi banyak orang, Senin berarti awal dari siklus pekerjaan yang membosankan, barangkali pekerjaan itu berupa setumpuk pakaian yang harus dicuci dan diseterika, pekerjaan yang tak ada habisnya dari sebuah mesin, rutinitas membosankan di tempat perakitan, atau rasa jemu menekuni pekerjaan di depan komputer. Suatu hal yang monoton dapat menjadi tempat berkembang biaknya rasa iri dan ketidakpuasan, atau sebaliknya justru tempat kita berlatih untuk mengembangkan karakter kita. Semua itu tergantung pada bisa tidaknya kita melihat Allah di tengah tugas-tugas biasa kehidupan itu.

Seorang wanita di Boston bekerja sebagai petugas kebersihan selama 40 tahun di gedung kantor yang sama. Seorang wartawan mewawancarai bagaimana ia dapat tahan dengan suatu hal yang monoton dengan melakukan pekerjaan yang sama setiap hari. Wanita itu menjawab, "Saya tidak bosan. Saya menggunakan bahan-bahan pembersih yang diciptakan Allah. Saya membersihkan barang-barang milik orang-orang yang diciptakan Allah, dan saya menjadikan kehidupan terasa lebih nyaman bagi mereka. Alat pengepel saya adalah tangan Allah!"

Apakah saat ini Anda sedang mencari Sang Pencipta di tengah pekerjaan Anda? Dia hadir. Dia memakai tangan, tubuh, dan pikiran orang-orang yang menerima tugas-tugas mereka dan mengerjakannya untuk Dia. Tugas rutin apa pun berkaitan dengan pekerjaan Allah di dalam dan melalui diri kita-untuk saat ini maupun dalam kekekalan. Adakah kita taat pada Allah dalam rutinitas kita?

0 Komentar