Virus Iri Hati

Virus Iri Hati

Iri hati bukanlah istilah baru bagi kita, dalam kehidupan ini, kita sering iri dengan yang telah diraih oleh seseorang dan masalah ini mungkin sudah diidap oleh banyak orang. Iri hati muncul secara tiba-tiba dan tanpa sadar kita sudah dikuasai oleh iri hati. Iri kepada rekan kerja yang baru naik jabatan, iri kepada teman yang punya gelar sarjana, iri kepada teman yang mempunyai HP canggih, dan lain sebagainya.

Iri hati bukanlah keinginan untuk meningkatkan atau mengembangkan diri agar lebih baik dari kondisi sekarang. Sifat ini justru bersumber dari ketidakpuasan diri dengan apa yang telah dimiliki. Orang yang iri hati akan lebih memperhatikan apa yang tidak ada pada dirinya daripada apa yang ada pada dirinya.

Socrates, seorang filsuf Yunani, mengatakan, “Iri hati adalah putri kesombongan, pecinta dari pembunuhan dan balas dendam, ibu dari kejahatan, penyiksa abadi dari kebajjikan. Iri hati adalah cairan kotor dari jiwa, sebuah bisa, sebuah racun yang menggerogoti tubuh dan mengeringkan tulang”. Dengan kata lain, iri hati adalah sebuah virus yang merusak diri seseorang dan menghancurkannya.

Tanda-tanda Iri Hati
Pertama, iri hati selalu bersifat kompetitif. Ia selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain dengan hasil yang selalu negatif. Kompetisi tersebuthanya muncul di dalam benak orang yang iri hati dan tidak dilakukan oleh orang lain yang menjadi sasaran iri hati.

Kedua, iri hati menggerogoti dan merugikan orang yang iri hati dan mereka yang dekat dengannya.

Ketiga, iri hati selalu membuat kita buta pada apa yang kita miliki dan kita terima. Orang yang iri hati mungkin saja memiliki dan menerima banyak hal, namun semua yang dilihat hanyalah apa yang tidak ia punya. Apa yang dimilki orang lain selalu lebih baik, lebih banyak dan lebih besar. Iri hati ini sangat berkaitan dengan perasaan serakah dari seseorang.

Keempat, iri hati menciptakan nestapa dan kepedihan. Siapa yang mampu bergembira karena ia iri hati pada sesamanya? Tak pernah ada lagi perasaan syukur dan ucapan terima kasih atas nikmat yang dimilikinya.

Penyebab Iri Hati
Gagal melihat diri sendiri, terlalu melihat banyak orang. Orangyang iri terlalu memikirkan penilaian orang terhadap dirinya. Apa kekuatan dan kelemahannya. Baginya terpenting adalah penilaian orang bahwa dirinya baik. Orang yang iri adalah orang yang mementingkan penampilan luar dan gagal menghargai apa yang terkandung di dalam.

Terlalu memikirkan diri sendiri, gagal memikirkan orang. Orang yang iri adalah orang yang sangat egois, mementingkan diri sendiri. Pusat perhatiannya hanyalah pada diri sendiri. Ia tidak memikirkan kepentingan orang lain. Itu sebabnya ia tidak dapat bersukacita dengan kemenangan orang.

Gagal menerima Tuhan, terlalu menuntut Tuhan. Relasinya dengan Tuhan merupakan sebuah transaksi, apa yang diberikannya kepada Tuhan harus kembali berlipat ganda. Ia tidak dapat menghargai pemberian Tuhan sebab baginya Tuhan harus memberi apa yang dimintanya.

Langkah yang Terbaik untuk Mengatasi Iri Hati
Langkah yang bisa kita ambil ketika kita mengalami iri hati, antala lain: 1) Dosa iri, cemburu dan serakah harus kita pahami sebagai kebiasaan buruk yang harus diubah menjadi “buah-buah yang sesuai dengan pertobatan” (Lukas 3:8). 2) Mendoakan mereka yang membuat iri terhadap kita. 3) Belajar menghargai kelebihan-kelebihan dan kepunyaan orang lain, menerima keadaan buruk, kegagalan, kurang penerimaan dengan belajar seperti Paulus berusaha memahami, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan... segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:12). 4) Bersyukur senantiasa atas apa yang diberikan Tuhan kepada kita sambil terus hidup dalam terang Firman-Nya. DL Moody mengatakan, “Dosa akan menghalangi anda terhadap Alkitab atau Alkitab akan menghalangi anda dari dosa”.
Iri bukan senjata pertahana, tetapi ia adalah penyerang yang digunakan dalam tindakan rohani. Ia melukai demi untuk melukai.
Billy Graham

0 Komentar