Program Kebutuhan Khusus dan Pendamping Perkembangan Anak

Program Kebutuhan Khusus dan Pendamping Perkembangan Anak

Saat ini kita hidup pada zaman dengan perubahan dan kemajuan di segala bidang, yang terus berkembang tiada henti. Ada banyak kemudahan membuat kita semakin nyaman dan juga muncul banyak tuntutan yang akhirnya mempengaruhi gaya hidup kita. Dibalik banyaknya kontribusi positif yang kita rasakan, ternyata ada juga kontribusi negatif yang diberikan. Salah satunya adalah fakta tentang semakin banyaknya jumlah dan ragam anak berkebutuhan khusus (ABK).

ABK memerlukan penanganan dan perhatian lebih. Tidak hanya perlu disadari keberadannya tetapi juga perlu dipedulikan, dididik, dan diberdayakan sesuai dengan keunikan dan kemampuan masing-masing individu. Mungkin selama ini sebagian dari kita cenderung memandang sebelah mata, atau bahkan malah memberikan stigma buruk ketika dihadapkan dengan ABK. Sikap seperti itulah yag harus mulai diubah. Seperti apapun keadaan seorang anak ketika dilahirkan, mereka adalah anugerah Tuhan yang harus diterima, dikasihi, dibesarkan, dan dididik sebaik-baiknya.

Sebagai sebuah yayasan Kristen, Sekolah Klam Kudus Surakarta yang selama beberapa tahun belakangan ini telah menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus (autism, ADHD, dan lainnya) memiliki kerinduan untuk semakin dipakai Tuhan dalam mengambil tindakan nyata untuk mempedulikan dan menangani Anak Berkebutuhan Khusus melalui Program Kebutuhan Khusus Kristen Kalam Kudus Surakarta. Tentunya butuh kerja keras dan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkannya. Tidak hanya pihak sekolah, tetapi juga siswa-siswi beserta orangtua yang saat ini telah tergabung dalam keluarga besar Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta, perlu bersama-sama mendukung kerinduan ini.

Terus belajar meneladani sikap Tuhan Yesus yang tidak membeda-bedakan orang, atau merasa dirinya lebih unggul, tetapi menunjukkan kasih-Nya melalui tindakan nyata bagi semua orang, mestinya menjadi dasar bagi kita untuk belajar menerima dan mengasihi orang lain seperti apapun keadaannya. Tidak memandang sebelah mata, tidak menjadikannya bahan pembicaraan, atau tidak mem-bully karena sebagaimana tertulis dalam Matius 35:40, “… Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Ketika Tuhan memberikan anugerah bagi mereka anak-anak kebutuhan khusus, airmata, kepenatan, putus asa, pasrah, sukacita, terharu, semua dirasakan ketika pasrah menerima anaknya dengan kekhususan. Terus dikuatkan, didorong, didukung, dipahami, itulah yang mereka butuhkan, bukan hanya sekedar diketahui, dibiarkan, atau dibicarakan saja. Karena itu mari bersama ayunkan langkah untuk mengambil tindakan nyata yang terus memberi dampak positif dan menjadi berkat bagi semakin banyak orang.

oleh Dini Indriana, S.Psi

0 Komentar